:: FAKTA TENTANG ANJING YANG TAK BANYAK DIKETAHUI ::
بسم الله الرحمن الرحيم
dr. Ian Royt menemukan 180 sel telur ulat dalam satu gram bulunya,
seperempat lainnya membawa 71 sel telur yang mengandung jentik-jentik
kuman yang tumbuh berkembang, tiga di antaranya dapat matang yang
cukup dengan menempelkannya pada kulit. Sel-sel telur ulat ini sangat lengket dengan panjang mencapai 1 mm.
Data statistik
di Amerika menunjukan bahwa terdapat 10 ribu orang yang terkena virus
ulat tersebut, kebanyakan adalah anak-anak. Secara ilmiah, anjing dapat
menularkan berbagai macam penyakit yang membahayakan karena ada
ulat-ulat yang tumbuh berkembang biak dalam ususnya.
Para
dokter menguatkan bahaya ulat ini dan racun air liur yang disebabkan
oleh anjing. Biasanya penyakit ini berpindah pada manusia atau hewan
melalui air liur
pembawa virus yang masuk pada bekas jilatannya atau pada luka yang
terkena air liurnya.
Ketika ulat-ulat ini sampai pada tubuh manusia, maka ia akan bersemayam
di bagian organ tubuh manusia yaitu paru-paru. Ulat yang bersemayam di
paru-paru, yang bertempat di hati dan beberapa organ tubuh bagian dalam
lainnya, mengakibatkan terbentuknya kantong yang penuh dengan cairan.
Dari luar, kantong ini diliputi oleh dua lapisan dengan ukuran kantong
sebesar bentuk kepala embrio. Penyakit tersebut berkembang dengan
lambat. Ulat Echinococcosis dapat tumbuh berkembang di dalam kantong itu
selama bertahun-tahun.
SUBHANALLAH…. lagi-lagi lebih dari 1400
tahun yang lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam telah menyarankan
untuk tidak bersentuhan dengan
anjing dan air liurnya, dan telah
memerintahkan untuk membasuhnya (jika terkena) dengan tujuh kali siraman
yang salah satunya menggunakan tanah.
Rasulullah saw bersabda :
"Sucinya wadah kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan
mencucinya 7 kali, salahsatunya dengan tanah.” (HR. Muslim 420 dan Ahmad
2/427)
Penelitian Ir. Soekarno Sayid Muhammad bin Alwi
al-Maliki menjelaskan bahwa kajian ilmuan membuktikan bahawa, air liur
anjing mengandung mikrobakteria sehingga jika objek yang terkena air
liur anjing dicuci dengan sabun, maka
tidak menjamin bersih dari mikrobakteria tersebut.
Untuk mematikan kuman tersebut, harus dengan cara ditaburi tanah atau
debu yang dicampur dengan air. Cara ini terbukti berkesan berdasarkan
kajian dan uni kaji makmal yang di masa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wassalam tidak
ada.
Suatu ketika, bekas Presiden Repulik
Indonesia, Soekarno, pernah mengatakan bahwa pada zaman sekarang kita
tidak perlu lagi menyamak, atau membasuh tujuh kali yang diantaranya
dicampur dengan debu apabila terkena najis
kelas berat. Cukup menggunakan sabun.
Pendapatnya ditentang oleh para ulama Indonesia pada waktu itu. Para
ulama tersebut meminta Presiden untuk melakukan eksperimen membuktikan
mana
yang lebih relevan; penggunaan sabun atau dengan debu. Maka
dilakukanlah eksperimen dengan sampel dua benda yang telah dijilat oleh
anjing.
Satu di antara dicuci menggunakan sabun, dan yang satu
lagi dibersihkan dengan debu. Hasil dari pengamatan mikroskop didapati
bahwa, benda yang dibasuh dengan menggunakan sabun masih terlihat kuman
dari hasil jilatan anjing. Sebaliknya, benda yang dibersihkan dengan
debu sangat bersih dan terbebas dari kuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar